Rabu, 28 Desember 2016

SPORTS MASSAGE

a. Sejarah
     Massase sudah ada sejak zaman kekaisaran romawi dan dinasti yang berada di negeri Cina, massage umumnya di gunakan sebagai suatu pengetahuan yang digunakan untuk kesehatan dan kesegaran jasmani maupun menolong orang sakit. Pada Gladiator (petarung) menggunakan seorang masseur untuk menyegarkan tubuh agar kondisi tubuh selalu segar dan prima di arena.
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Dalam bahasa Indonesia, tulisan “massage” di adaptasi menjadi masase. Para pelaku massage biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan masseus untuk wanita yang diambil dari bahasa Perancis.

    Sejarah masase terungkap dengan penemuan artefak oleh para arkheolog yang menunjukkan penggunaan masase di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan masase untuk alasan-alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan masase dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa (abad 15000 SM) misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan sentuhan terapi.
Penggunaan pijat telah terdaftar awal 2200SM di Mesir, dan sekitar 1400 SM di tua Budaya Cina (Calvert 2002). Di Yunani kuno, Hippocrates (460-377 BC).

1. Sejarah perkembangan di Indonesia

Sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia.
Persiapan Indonesia menghadapi Asian Games IV tahun 1962 yang akan diselenggarakan di kota Jakarta, membuat Indonesia bersiap diri di segala bidang termasuk bidang kesehatan dan sport medicine. Dimana pada tahun 1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari Swedia di pimpin Mr. Tills untuk mengajar sport massage bertempat di RC Solo, diadakan penataran, kepelatihan sport massage yang di ikuti oleh 40 orang pelatih dan guru olahraga dari seluruh Indonesia.
Selesai mengikuti kepelatihan sport massage para pelatih dan guru olahraga tersebut sebagian besar di terjunkan sebagai tenaga masseur yang menangani atlit-atlit Indonesia di Asian Games IV tahun 1962. Dari para pelatih dan guru olahraga inilah sport massage disebarkan ke daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Setelah mempelajari manfaat sport massage yang dihubungkan dengan aktivitas olahraga, selanjutnya sport massage dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan sebagai mata pelajaran di sekolah olahraga, dan diberian pada kursus-kursus kepelatihan olahraga.


Teknik Pemberian Manipulasi Massage

a. Effleurage (mengelus dan mengurut)
Caranya : 
Dikerjakan dengan seluruh permukaan tangan, telapak tangan dan ujung jari, dapat dikerjakan             dengan menggunakan satu tangan atau dua tangan bersama-sama.
Arah gerakannya selalu menuju arah jantung, dikerjakan dengan tekanan tangan tambah berat             badan dan berjalan dengan rithmis.
Gerakan ini selalu berakhir pada darah tempat pembuangan seperti ketiak dan pangkal paha.
Diberikan awal dan penutup di tiap-tiap bagian daerah yang dimassage.

 Efeknya : 
Tekanan yang pelan dan dangkal dapat mengurangi rasa nyeri, geli dan sakit pada otot.
Tekanan yang kuat dapat melancarkan peredaran darah darah dan memberikan rasa kepasien
Dengan sistem dorong ke jantung dapat melancarkan darah ke jantung dan mempercepat proses           penyerapan sesl-sel yang telah rusak untuk dibuang dan dibersihkan.

                                                Gambar : erwantonafoil366 × 137


b. Petrisage (yaitu memijat)
Caranya: 
Dikerjakan pada bagian yang gemuk dan berotot.
Jaringa yang akan dipijat dipegang sebanyak-banyaknya antara jari-jari tagn dan ibu jari.
Jari-jari tanagn merapat, kecuali ibu jari terpisah, jari-jaritangn berhadap-hadapan dengan ibu             jari.

 Efeknya:
Menstimulir otot, memberi rangsang pada kulit, melancarkan peredaran darah pada otot.
Mengaktifkan kelenjar-kelenjar dan hormon yang berguna dalam proses pengisian kekuatan otot.
Melancarkan metabolisme pertukaran zat
Melancarkan proses penyerapan dan penyelapan H2O (zat asam karang).


                                               Gambar : Belida Darat News444 × 267


c. Friction (menegrus)
Caranya:
Dilakukan dengan cara mengerus dan menggosok yang keras, bias melingkar membuat arah               gerakan seperti kabel telepon, dikerjakan di tempat-tempat disekita sendi, tendon dan arah-arah           yang sempit tidak mugkin dilakukan dengan petrisage.

Gerakan tangan dengan ibu jari merapat, ujung ke 2 atau ke 3 dengan posisi jari merapat, bila             perlu menggunakan dengan siku (clecranon). Bila dosis kurang kuat bisa ditambah dengan berat         badan.

Efeknya :
Merangsang bagian yang lebih dalam
Menghancurkan mygelose atau kekerasa pada jaringan, melepaskan lengketan pada jaringan               sebab hal ini akan mengganggu lancarnya peredaran darah.
Pada gerakan friction dikombinasikan dengan shaking yang dilakukan sampai 15 detik sangat             berhasil untuk menghasilkan hal-hal yang pathologis pada kekerasan otot.
                     

                                            Gambar : Time-to-Run306 × 129


d. Virbation ( menggetar)
Caranya :
Dilakukan dengan cara menggetar di ujung-ujung jari atau tapak tangan. Vibration adalah                    menipulasi yang lebih halus dari pada shaking.
Tekanan tangan mengadakan statik kontraksi pada otot lengan, dapat dipergunakan vibrator                 (mesin getar) hasilnya lebih baik.
Teknik tekanan gerakan halus yaitu arah gerakan muka kebelakang tidak kesamping. Dapat                  menetap dan dapat berjalan pada tempat yang diterapi, dijalankan disekitar persendian  berguna          untuk menghilangkan gerakan sendi yang kaku. 

 Efeknya :
Untuk mengurangi rasa nyeri pada fasia, sendi, perut dan tempat lainnya.
Mengurangi spame karena saraf terangsang.
Merangsang pada pembuluh-pembuluh dan kelenjar kelenjar untuk lebih aktif sesuai dengan               fungsinya dan mengaktifkan oragan pencernaan dan alat dalam.


                                                                Gambar :  IRSA164 × 144

e. Shaking (menggoncang)
Caranya :
Suatu gerakan menggoncang yang dikerjakan satu atau dua tangan. Jari-jari merapat, ibu jari               disesuaikan dengan lokasinya. Otot-otot dan jaringan kita buat lemas da rileks, arah gerakan               memotong otot.
Dikerjakan pada otot-otot tungkai dan lengan atas.
Dengan dua tangan, jari-jari tangan menyesuaikan pada keadaan pasien, letakkan pada dua                   telapak pada daerah otot yang mau digoncang dan dikerjakan pada otot paha dan betis belakang.

 Efeknya :
Merangsang kulit, fascia, otot dan persendian
Meratakan dan mengisikan zat disela jaringan supaya lebih penuh seperti halnya meratakan                 beras dalam karung.
Menyeburkan jaringan –jaringan karena metabolisme, proses penyaluran zat-zat makanan akan           merata.

                                                          Gambar : Massage296 × 171

f. Skin Rolling (melipat kulit)
Caranya :
Ambil kulit sebanyak mungkin dan angkat keatas jangan sampai lepas.
Gerakannya jalan dan dorong keatas jaringan sampai dilepas dan dikurangi pegangan pada                   waktu jalan, tempat itu akan membekas merah seperti dikerok.

 Efeknya :
Melancarkan peredaran darah pada lapisan kulit, lemak dan otot dipermukaan, warna merah                 pada kulit ini adalah capalin yang melebar penuh dengan darah yang berjalan lancar. Akibatnya           akan menghilangkan rasa sakit pada tubuh (seperti masuk angin).
Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan di bawahnya. Kerokan dapat juga merah               seperti skin rolling tetapi keadaan lain sebab capelin di gosokka denga benda yang keras berbeda         dengan pijatan. Sehingga capelin rusak, keadaan ini orang akan mudah masuk angin sebab                   peredaran superficialis rusak dengan kerokan.


                              Gambar :  OB/GYN Associates of Southern Indiana609 × 363


g. Walken (menggosok)
Caranya :
Yaitu seperti gerakan efleurage, tetapi dilakukan seluruh permukaan tangan dan arah bisa ke               jantung dan melintang.
Dikerjakan didaerah yang luas pada punggung, pantat dan dada.
Dilakukan sesudah gerakan effleurage, patrisage, dan friction sebab untuk menyempurnaan                 bagian gosokan yang belum terkena.
Gerakan kedua tapak tanagan menggeser pada kulit berganti-ganti yang satu maju dan yang satu         mundur.
Pada daerah perut harus dikerjakan searah jalannya usus (saluran pencernaan).

 Efeknya :
Menghilangkan perlengketa kulit dengan jaringan dibawahnya, sebab gerakan pada permukaan           kulit.

                                                Gambar : Massage282 × 178


h. Tapotement (memukul-mukul)
Caranya :
Dikerjakan pada daerah yang luas, pada pinggang dan tungkai atasdilakukan dengan                             pergelangan tangan lemas (rileks). Ryhtme (irama) dapat diatur sesuai dengan perasaan masseur         (orang pijat laki-laki) untuk memberikan rangsanga.

        Variasi Dalam Tapotement
1. Pounding (menggenggam lemas miring) : dilakukan dengan tangan menggenggam dan jatuhkan         genggaman pada sisi bawah, posisi tanagan lurus dari siku sampai jantung genggaman jatuhkan           secara bergantian.
2. Beating (menggenggam lemas kedepan) : dilakuan dengan tangan digenggam seperti memegang         bed, jatuhkan pada bagian muka, perkenaan pada ruas jari, jatuhkan secara bergatian.
3. Clapping (cekung seperti clep) : dilakukan dengan telapak tangan cekung jari rapat berongga               posisi tangan lurus dari siku, ke dua tangan dijatuhkan secara bergantian lemas dan menekan               dengan klep pada proses pada persendian carpus.
4. Hacking (miring, jari lurus jatuh beruntun) : dilakukan dengan jari-jari tangan lurus, jatuhkan             tanpa ada sisi tarsus perkenaan pada otot bagian bawah.
5. Tapping (pukulan ujung jari) : dilakukan dengan hacking, perkenaan pada jari-jari secara                     berurutan mulai kelingking, manis tengah dan telunjuk.

 Efeknya :
Menstimulir otot untuk kerja
Menstimulir syaraf untuk kerja jantung, hal ini bila dikerjakan di daerah punggung.
Menstimulir urat syaraf untuk mengeluarkan zat-zat penggait yang bekerja sesuai fungsinya.
Menaikkan suhu badan guna melancarkan metabolisme.
Pengempoan jantung bila dikerjakan didaerah thorax colis.
Menstimulir kulit untuk menambah aktifitas kelenjar keringat. 



                                                       Gambar : Time-to-Run400 × 200

i. Strocking
Caranya : 
Dilakukan dengan seluruh permukaan tangan untuk daerah yang luas (punggung, pantat, dll)               dengan ibu jari atau dengan ujung-ujung jari untuk daerah seperti dada antara iga-iga. Tekanan           sedikit saja dan gerakan tidak tentu arahnya kadang melintang dan membujur denga arah otot
Srrocking selalu dikerjakan sebelum effeurage yang bertujuan untuk meratakan pelicin atau                 minyak pada tubuh.

 Efeknya :
Selalu dikerjakan untuk effek relaxatie (pelemasan)
Karena arah gerakan tak teratur  maka tak berpengaruh pada peredaran darah dan efeknya pada           otot.


Sumber:

Drs.H. Trenggono, AIFO



Tidak ada komentar:

Posting Komentar