a. Sejarah
Massase sudah ada sejak zaman kekaisaran romawi dan dinasti yang berada di negeri Cina, massage umumnya di gunakan sebagai suatu pengetahuan yang digunakan untuk kesehatan dan kesegaran jasmani maupun menolong orang sakit. Pada Gladiator (petarung) menggunakan seorang masseur untuk menyegarkan tubuh agar kondisi tubuh selalu segar dan prima di arena.
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Dalam bahasa Indonesia, tulisan “massage” di adaptasi menjadi masase. Para pelaku massage biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan masseus untuk wanita yang diambil dari bahasa Perancis.
Sejarah masase terungkap dengan penemuan artefak oleh para arkheolog yang menunjukkan penggunaan masase di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan masase untuk alasan-alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan masase dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa (abad 15000 SM) misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan sentuhan terapi.
Penggunaan pijat telah terdaftar awal 2200SM di Mesir, dan sekitar 1400 SM di tua Budaya Cina (Calvert 2002). Di Yunani kuno, Hippocrates (460-377 BC).
1. Sejarah perkembangan di Indonesia
Sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus di dalam olahraga Indonesia.
Persiapan Indonesia menghadapi Asian Games IV tahun 1962 yang akan diselenggarakan di kota Jakarta, membuat Indonesia bersiap diri di segala bidang termasuk bidang kesehatan dan sport medicine. Dimana pada tahun 1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari Swedia di pimpin Mr. Tills untuk mengajar sport massage bertempat di RC Solo, diadakan penataran, kepelatihan sport massage yang di ikuti oleh 40 orang pelatih dan guru olahraga dari seluruh Indonesia.
Selesai mengikuti kepelatihan sport massage para pelatih dan guru olahraga tersebut sebagian besar di terjunkan sebagai tenaga masseur yang menangani atlit-atlit Indonesia di Asian Games IV tahun 1962. Dari para pelatih dan guru olahraga inilah sport massage disebarkan ke daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Setelah mempelajari manfaat sport massage yang dihubungkan dengan aktivitas olahraga, selanjutnya sport massage dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan sebagai mata pelajaran di sekolah olahraga, dan diberian pada kursus-kursus kepelatihan olahraga.
Teknik Pemberian Manipulasi Massage
a. Effleurage (mengelus dan mengurut)
Caranya :
• Dikerjakan dengan seluruh permukaan tangan, telapak tangan dan ujung jari, dapat dikerjakan dengan menggunakan satu tangan atau dua tangan bersama-sama.
• Arah gerakannya selalu menuju arah jantung, dikerjakan dengan tekanan tangan tambah berat badan dan berjalan dengan rithmis.
• Gerakan ini selalu berakhir pada darah tempat pembuangan seperti ketiak dan pangkal paha.
• Diberikan awal dan penutup di tiap-tiap bagian daerah yang dimassage.
Efeknya :
• Tekanan yang pelan dan dangkal dapat mengurangi rasa nyeri, geli dan sakit pada otot.
• Tekanan yang kuat dapat melancarkan peredaran darah darah dan memberikan rasa kepasien
• Dengan sistem dorong ke jantung dapat melancarkan darah ke jantung dan mempercepat proses penyerapan sesl-sel yang telah rusak untuk dibuang dan dibersihkan.
Gambar : erwantonafoil366 × 137
b. Petrisage (yaitu memijat)
Caranya:
• Dikerjakan pada bagian yang gemuk dan berotot.
• Jaringa yang akan dipijat dipegang sebanyak-banyaknya antara jari-jari tagn dan ibu jari.
• Jari-jari tanagn merapat, kecuali ibu jari terpisah, jari-jaritangn berhadap-hadapan dengan ibu jari.
Efeknya:
• Menstimulir otot, memberi rangsang pada kulit, melancarkan peredaran darah pada otot.
• Mengaktifkan kelenjar-kelenjar dan hormon yang berguna dalam proses pengisian kekuatan otot.
• Melancarkan metabolisme pertukaran zat
• Melancarkan proses penyerapan dan penyelapan H2O (zat asam karang).
Gambar : Belida Darat News444 × 267
c. Friction (menegrus)
Caranya:
• Dilakukan dengan cara mengerus dan menggosok yang keras, bias melingkar membuat arah gerakan seperti kabel telepon, dikerjakan di tempat-tempat disekita sendi, tendon dan arah-arah yang sempit tidak mugkin dilakukan dengan petrisage.
• Gerakan tangan dengan ibu jari merapat, ujung ke 2 atau ke 3 dengan posisi jari merapat, bila perlu menggunakan dengan siku (clecranon). Bila dosis kurang kuat bisa ditambah dengan berat badan.
Efeknya :
• Merangsang bagian yang lebih dalam
• Menghancurkan mygelose atau kekerasa pada jaringan, melepaskan lengketan pada jaringan sebab hal ini akan mengganggu lancarnya peredaran darah.
• Pada gerakan friction dikombinasikan dengan shaking yang dilakukan sampai 15 detik sangat berhasil untuk menghasilkan hal-hal yang pathologis pada kekerasan otot.
Gambar : Time-to-Run306 × 129
d. Virbation ( menggetar)
Caranya :
• Dilakukan dengan cara menggetar di ujung-ujung jari atau tapak tangan. Vibration adalah menipulasi yang lebih halus dari pada shaking.
• Tekanan tangan mengadakan statik kontraksi pada otot lengan, dapat dipergunakan vibrator (mesin getar) hasilnya lebih baik.
• Teknik tekanan gerakan halus yaitu arah gerakan muka kebelakang tidak kesamping. Dapat menetap dan dapat berjalan pada tempat yang diterapi, dijalankan disekitar persendian berguna untuk menghilangkan gerakan sendi yang kaku.
Efeknya :
• Untuk mengurangi rasa nyeri pada fasia, sendi, perut dan tempat lainnya.
• Mengurangi spame karena saraf terangsang.
• Merangsang pada pembuluh-pembuluh dan kelenjar kelenjar untuk lebih aktif sesuai dengan fungsinya dan mengaktifkan oragan pencernaan dan alat dalam.
Gambar : IRSA164 × 144
e. Shaking (menggoncang)
Caranya :
• Suatu gerakan menggoncang yang dikerjakan satu atau dua tangan. Jari-jari merapat, ibu jari disesuaikan dengan lokasinya. Otot-otot dan jaringan kita buat lemas da rileks, arah gerakan memotong otot.
• Dikerjakan pada otot-otot tungkai dan lengan atas.
• Dengan dua tangan, jari-jari tangan menyesuaikan pada keadaan pasien, letakkan pada dua telapak pada daerah otot yang mau digoncang dan dikerjakan pada otot paha dan betis belakang.
Efeknya :
• Merangsang kulit, fascia, otot dan persendian
• Meratakan dan mengisikan zat disela jaringan supaya lebih penuh seperti halnya meratakan beras dalam karung.
• Menyeburkan jaringan –jaringan karena metabolisme, proses penyaluran zat-zat makanan akan merata.
Gambar : Massage296 × 171
f. Skin Rolling (melipat kulit)
Caranya :
• Ambil kulit sebanyak mungkin dan angkat keatas jangan sampai lepas.
• Gerakannya jalan dan dorong keatas jaringan sampai dilepas dan dikurangi pegangan pada waktu jalan, tempat itu akan membekas merah seperti dikerok.
Efeknya :
• Melancarkan peredaran darah pada lapisan kulit, lemak dan otot dipermukaan, warna merah pada kulit ini adalah capalin yang melebar penuh dengan darah yang berjalan lancar. Akibatnya akan menghilangkan rasa sakit pada tubuh (seperti masuk angin).
• Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan di bawahnya. Kerokan dapat juga merah seperti skin rolling tetapi keadaan lain sebab capelin di gosokka denga benda yang keras berbeda dengan pijatan. Sehingga capelin rusak, keadaan ini orang akan mudah masuk angin sebab peredaran superficialis rusak dengan kerokan.
Gambar : OB/GYN Associates of Southern Indiana609 × 363
g. Walken (menggosok)
Caranya :
• Yaitu seperti gerakan efleurage, tetapi dilakukan seluruh permukaan tangan dan arah bisa ke jantung dan melintang.
• Dikerjakan didaerah yang luas pada punggung, pantat dan dada.
• Dilakukan sesudah gerakan effleurage, patrisage, dan friction sebab untuk menyempurnaan bagian gosokan yang belum terkena.
• Gerakan kedua tapak tanagan menggeser pada kulit berganti-ganti yang satu maju dan yang satu mundur.
• Pada daerah perut harus dikerjakan searah jalannya usus (saluran pencernaan).
Efeknya :
• Menghilangkan perlengketa kulit dengan jaringan dibawahnya, sebab gerakan pada permukaan kulit.
Gambar : Massage282 × 178
h. Tapotement (memukul-mukul)
Caranya :
• Dikerjakan pada daerah yang luas, pada pinggang dan tungkai atasdilakukan dengan pergelangan tangan lemas (rileks). Ryhtme (irama) dapat diatur sesuai dengan perasaan masseur (orang pijat laki-laki) untuk memberikan rangsanga.
Variasi Dalam Tapotement
1. Pounding (menggenggam lemas miring) : dilakukan dengan tangan menggenggam dan jatuhkan genggaman pada sisi bawah, posisi tanagan lurus dari siku sampai jantung genggaman jatuhkan secara bergantian.
2. Beating (menggenggam lemas kedepan) : dilakuan dengan tangan digenggam seperti memegang bed, jatuhkan pada bagian muka, perkenaan pada ruas jari, jatuhkan secara bergatian.
3. Clapping (cekung seperti clep) : dilakukan dengan telapak tangan cekung jari rapat berongga posisi tangan lurus dari siku, ke dua tangan dijatuhkan secara bergantian lemas dan menekan dengan klep pada proses pada persendian carpus.
4. Hacking (miring, jari lurus jatuh beruntun) : dilakukan dengan jari-jari tangan lurus, jatuhkan tanpa ada sisi tarsus perkenaan pada otot bagian bawah.
5. Tapping (pukulan ujung jari) : dilakukan dengan hacking, perkenaan pada jari-jari secara berurutan mulai kelingking, manis tengah dan telunjuk.
Efeknya :
• Menstimulir otot untuk kerja
• Menstimulir syaraf untuk kerja jantung, hal ini bila dikerjakan di daerah punggung.
• Menstimulir urat syaraf untuk mengeluarkan zat-zat penggait yang bekerja sesuai fungsinya.
• Menaikkan suhu badan guna melancarkan metabolisme.
• Pengempoan jantung bila dikerjakan didaerah thorax colis.
• Menstimulir kulit untuk menambah aktifitas kelenjar keringat.
Gambar : Time-to-Run400 × 200
i. Strocking
Caranya :
• Dilakukan dengan seluruh permukaan tangan untuk daerah yang luas (punggung, pantat, dll) dengan ibu jari atau dengan ujung-ujung jari untuk daerah seperti dada antara iga-iga. Tekanan sedikit saja dan gerakan tidak tentu arahnya kadang melintang dan membujur denga arah otot
• Srrocking selalu dikerjakan sebelum effeurage yang bertujuan untuk meratakan pelicin atau minyak pada tubuh.
Efeknya :
• Selalu dikerjakan untuk effek relaxatie (pelemasan)
• Karena arah gerakan tak teratur maka tak berpengaruh pada peredaran darah dan efeknya pada otot.
Sumber:
Drs.H. Trenggono, AIFO